»

Thursday, February 13, 2014

Dia(m)

Di kebanyakan dini hari semacam ini, entah hikmah atau apa, yang pasti selalu ada satu rasa yang terkadang mirip,
mmm, . .

Orang itu adalah dia(m) dan dia(m) adalah orang itu, bukan orang lain. Ketika saya merasa tak begitu yakin melihat dia(m) masih tetap dia(m), berarti dia(m) bukan dia(m). Tapi ketika ada sesuatu, yang entah apa namanya, membuat saya yakin kalau dia(m) itu dia(m), berarti dia(m) adalah dia(m). Saya yakin, hari ini dia(m) memang dia(m). Bahkan kalau boleh saya bilang, mmm... dia(m) semakin "dia(m)".

Ah sudahlah,
biarkan saya berucap terakhir kalinya.
Malam ini saya merindukan dia(m) sang Ilalang ...

Selamat menjelang pagi, Ilalang  ...
Bawalah ku terbang. Berlalu bersama liarmu.
Rindukan aku


Monday, February 3, 2014

Wejangan Bapak dan Mama

Beberapa waktu belakangan ini Bapak sama Mama santer bener ngingetin saya dengan buanyak hal, ya bisa dibilang sebagai wejangan untuk menjadi calon wanita, pendamping imam dan Ibu bagi anaknya nanti kali ya. Haha

PERAN ISTRI 
Bapak : Jadi perempuan itu tidak boleh keras, tidak boleh menguasai suami dan rumah tangga, harus tau mana batasan-batasan seorang istri. Nanti kalau berumah tangga, suami yang harus dihormati pertama, baru kedua orang tua, dan nanti jangan pernah merasa sirik jika suami memberi perhatian lebih sama ibunya karena surganya anak ada di telapak kaki ibu dan surganya istri ada pada suami.
Mama  :  Semoga nanti memdapatkan suami yang sayang dengan seluruh keluarganya, terutama Ibunya sendiri, Ibu mertuanya, dan Istrinya.

Bapak : Istri itu tidak bekerja juga tidak apa-apa, karena pekerjaan utama istri itu mengurus suami dan mendidik anak-anak, kelak kamu akan tau bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tantangannya lebih besar daripada menjadi wanita karir, dan lebih mulia dari pada wanita karir yang bekerja keluar rumah.
Mama  : Iya, tapi mama pinginnya kamu kerja nantinya. Tapi ingat, harus tau kewajiban istri dirumah. Pegang itu semua komitmen yang sudah disepakati bersama.

Bapak  : Jadi seorang istri itu harus menghargai suami, berapapun uang yang bisa ia hasilkan maka hargailah. Walapun misalnya gaji istri lebih besar dari gaji suami maka hargailah apa yang dihasilkan suami. Setinggi apapun pangkat dan jabatan seorang perempuan diluar sana, saat ia masuk ke rumah tangga, maka ia dibawah suaminya dan tetap harus tunduk dan patuh pada suaminya.


TULANG RUSUK
Bapak  : Yanti tau tulang rusuk? Gusti Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, sehingga ada yang berkurang dari tubuh Adam, tapi bukan berarti laki-laki dijaman sekarang tidak punya tulang rusuk seperti Adam.
Saya    : He'emm
Bapak : Sekarang Bapak tanya, kenapa harus tulang rusuk?
Saya    : Ga tau Pak...
Bapak : Tulang rusuk itu letaknya ada dibawah ketiak, artinya perempuan itu harus ditangkep, dilindungi, dan diawasi. tulang rusuk itu posisinya, tidak melebihi pundak, artinya pangkat tertinggi itu suami dan perempuan itu dibawahnya. Tulang rusuk juga jauh letaknya dengan kepala, yang secara harfiah maksudnya perempuan itu bukan pemimpin tapi yang dipimpin. Tulang rusuk itu bentuknya bengkok/melengkung, karena pada dasarnya perempuan itu harus diluruskan sedikit demi sedikit, oleh siapa? Ya suaminya. Tapi meluruskan perempuan itu harus sabar agar perempuan itu tidak menjadi keras, ibarat tulang rusuk kalau dikencangkan/diluruskan akan patah, itulah perempuan.

Mama : Kamu liat gosipnya Ayu tingting? Sebelum nikah kaya gimana setelah nikah kaya gimana, padahal si Ayu sedang hamil. Jangan sampe anak Mama ada yang kaya gitu.
Bapak  : Nah nanti Yanti kalau udah nikah harus bisa mempertahankan keutuhan rumah tanggamu. Ingat Yan, perceraian itu memang halal tapi dibenci Allah. Kenapa bisa dibenci Allah? Karena ada sumpah yang telah dilanggar. Sumpah apa? Sumpah saat nikah, ijab qabul, dan kalau Yanti tau saat nikah ada dua kalimat syahadat yang diucap. Sumpah kepada allah telah dilanggar, sumpah dan janji bahwa akan membina rumah tangga sakinah mawaddah warrahmah telah dilanggar. Makanya Allah sangat membenci perceraian. Hindari itu ! Hidari hal-hal yang akan merusak rumah tangga Yanti nantinya.
Saya  : (ngangguk-ngangguk)


ISLAM
Bapak : Yanti tau emansipasi wanita?
Saya    : Iya tau Pak
Bapak : Apa coba?
Saya    : kesetaraan hak perempuan dengan laki-laki?
Bapak : Iya betul, tapi banyak perempuan yang menyalahgunakan emansipasi itu. Mulanya kan Kartini itu ingin mengembalikan hak-hak perempuan yang dulu dirampas, mulai dari perempuan tidak boleh sekolah, dan diperjual belikan. Tapi kenapa kesininya perempuan menuntut hak lain. Kalau kamu liat banyak perempuan yang mencalonkan diri menjadi pemimipin. Kalau kamu Islam maka kamu seharusnya mengerti bahwa di Islam tidak ada pemimpin perempuan, emang ada Nabi perempuan?
Saya   : Ga ada
Bapak : Nah kan, karena memang kodratnya perempuan itu tidak bekerja apalagi menjadi pemimpin. Sudah dari jaman dahulu perempuan itu tidak ada yang menjadi pemimpin. Makanya Hawa dibuat dari tuang rusuk bukan dari ubun-ubun. Memang sekarang jamannya sudah berubah, tapi jika kita mengaku Islam maka kita harus mengerti batasan-batasan wanita. Sekarang pertanyaan Bapak, untuk apa diciptakan Nabi terakhir, Muhammad saw?
Saya    : Untuk menuntun manusia ke jalan benar.
Bapak : Lebih tepatnya untuk memperbaiki akhlak. Makanya kenapa ada "sunah rasul"? Agar kita mengikuti akhlak Nabi Muhammad saw. Sekarang Bapak cuma mau ingetin, kalau kamu mengaku Islam, dijaga rukun Islam dan Imannya. Karena nanti diakhirat Bapak ga bisa nolong, hanya kamu yang bisa nolong diri kamu sendiri. Apa yang kamu lakukan didunia adalah bekal untuk kehidupan di akhirat kelak, kehidupan yang abadi. Jadi Bapak sama Mama cuma bisa ngasi tau, ngingetin, yang shalehah, yang selamat dunia akhirat, yang bisa jaga diri, yang bisa mendapatkan imam yang saleh, ya mba yanti.

Saya sayang sekali sama Beliau tersebut diatas. Walaupun terkadang ada aja rasa jelek yang melintas rasa, tetapi balik lagi, Beliau adalah orang tua saya yang menjadikan saya bisa ada di dunia ini. Segala doa, segala pesan, semoga saya benar bisa menjadi anak yang berbakti dan wanita yang sholehah di akhir waktu nanti. Amiin Ya Robbalaalamiin :)