Friday, March 29, 2013
The Ending of US
Do you want me to tell you something really subversive? Love is everything it’s cracked up to be. That’s why people are so cynical about it. It really is worth fighting for, being brave for, risking everything for. And the trouble is, if you don’t risk everything, you risk even more.
It's not okay that you hurt me, but I am okay. I deserve more, and I know that now. And maybe you knew that inside, that you couldn't give me that yet. So you set me free. We would've been so great, you would never have wished for more than I would've given you. But you never gave it a chance. So now you'll never know what could've been.
I'm starting to learn. You can't make someone love you. You can't make someone be faithful to you. You can't control your own fate sometimes. Things happen.. good, bad, indifferent. You just have to let some things go and hope they turn out for the best. It's like falling off a horse. You're in the air and you know it's going to hurt like hell when you hit the ground. But there isn't enough time to stop it.
Maybe someday, maybe you'll regret it, maybe someday you'll think it was the best decision you ever made, but maybe someday you'll see me walking, smiling and happy, alongside someone who's also smiling and happy because he has my heart. Maybe then you'll stop and realize what you're missing, because someday, someone is going to thank you for letting me go...
Posted via Blogaway
Tuesday, March 26, 2013
Is Everything Gonna be Okay?
These last three entries are made every one day apart.
Never been this productive before.
I like how my best inspirations come through prayers. I like bagaimana saya bisa menikmati duduk diam sehabis sholat, and above all, I like how He never fails to comfort me and sooth my soul dan kasih jawaban atas semua pertanyaan yang manusia tidak sanggup pikirkan.
Have you ever cried until you're choked up? Until you feel like you can't breath?
Banyak persoalan dalam hidup yang kadang-kadang saya capek simpen sendiri, that I don't want orang lain jadi kepikiran, tapi saya capek mikirinnya setengah mati, sendirian. Rasanya saya tidak mau membebani orang lain, tapi malah saya yang terbebani. Saya tidak mau orang lain jadi susah, tapi saya yang jadi susah sendiri.
Sampai pada akhirnya Ibu saya bilang, "Yan, you can always talk to God."
Simpel tapi nampolnya kenceng.
I've learned that, semua bisa mengecewakan. Orang terdekat dan keadaan bisa tidak menyenangkan. Tapi satu hal yang saya pelajari juga adalah saya selalu bisa ngadu ke Allah, anytime, anywhere, any situation any mood, any season of temptation or joy. The best part? Without fear of being judged.
You are shaking your head, aren't you? You thought, "Oh here's another one of those religious people that's gonna lecture me how to live my life and how to get right with God."
No, I'm not going to preach at you. I'm only gonna share my personal stories.
Everything's gonna be okay.
Cliche isn't it?
People tell you that all the time, to make you feel better, to comfort you, or simply, because they're tired of listening to you whining, whining, and whining all over again.
But if you take a look around you every day, it doesn't seem that way, does it?
Tidak usah jauh-jauh, what do you see when you turn on the telly? Worldwide conflicts and wars.
Mungkin keadaan kamu dan saya belum indah, mungkin kita masih berada di atas perahu yang terombang-ambing di laut lepas regardless of with a direction to go or no direction to go, mungkin kita belum bisa lihat daratan, dan belum bisa menemukan titik terang dalam hidup kita, tapi kalau Yang Diatas sudah menjanjikan bahwa we shall never walk alone in every steps we take, in His time, which is always the right time, semuanya bakal jadi indah. Percaya deh! :)
Jadi, if you still wonder.. Is everything gonna be okay?
Saya kasih tau. Yes, it is.
Monday, March 25, 2013
Aku Kamu Kita
Untuk Kesayangan: Ini kali pertama aku mem-posting (mungkin) se-lebay ini ya buat kamu. Dan tertulus yg pernah aku ucapkan dalam Bahasa Indonesia. Tp gak apa, aku lagi belajar untuk menghargai rasa yg aku punya ke kamu. Semoga suatu saat nanti kamu baca tulisan ini.
***
Semoga saya bisa melalui semuanya. Menjalani semuanya. Fokus untuk apa yang harus saya lakukan sekarang. Yang saya tahu, saya telah melakukan hal terbodoh dalam hidup saya kemarin kemarin. Saya percaya bahwa segala sesuatu terjadi pasti ada alasannya. Begitu juga kesalahan yang dia buat. Saya juga andil dalam terjadinya semua hal ini. Saya akui saya salah. Pikiran saya sempit dan belum serius.
Yang saya tak habis pikir adalah ketika saya tahu sedikit tentang beberapa alasan umum mengapa semua ini terjadi. Wanita itu pernah merasakan sakitnya luar biasa ketika dikhianati seseorang yang dia cinta. Saya tahu saya salah karena telah lalai dan ceroboh dalam hal menjaga 'kita', tapi dia masih punyaku. Kami masih dalam fase 'berpacaran', tapi bukan berarti dengan gampangnya menghalalkan segala cara untuk mencapai yang dimau. Intuisi saya ke dia, batin saya ke dia, sudah saya ikat. Saya kurang perhatian, tapi saya tahu ada kesalahan yg sedang terjadi. Dan itu fatal. Kamu yg datang dengan segala keanggunan dan kemanisan disaat semua terasa sepi, bosan dan mati. Tak menyalahkan jika pada akhirnya dia yang saya tahu imannya kuat jadi luluh tergoda. Kamu tahu dia sudah punya saya, kami lagi sakit akan jarak, haus akan cinta, kamu datang membuat semua terlihat dan terasa makin rusak! Kamu membuat hati org lain sakit karena dosa, pengkhianatan dan kecurangan yg kalian lakukan. Hati nurani kalian kemana?
Saya sadar, "menyesal itu datangnya selalu terlambat", "kita tdk akan pernah sadar akan arti sesuatu sblm kehilangan sesuatu itu". "jujur itu nenyakitkan".
Tapi yang saya tahu, aku dan dia memulainya dengan sebuah kejujuran dulunya. Sebuah komitmen yang saya pegang teguh selama ini. Hanya untuk menyayangi 'kami'. Walaupun ketika proses banyak sekali terjeblos ke dalam lubang yang entah terlihat atau tidak, kami bisa melewatinya bersama. Dan kali ini yg sangat fatal sekalipun, saya mengerti bahwa tidak ada org yg sempurna. Saya memutuskan untuk tetap mencintai dia yang baru saja terjatuh. Saya tahu, cinta saya ke dia kecil sekali. Tapi komitmen yang saya yakini lebih besar daripada rasa cinta itu sendiri. Tetap setia, apapun kondisi dan situasinya. Saya optimis, saya yakin kita bisa melewati hal ini. Di depan sana... Masih banyak halang rintang yg menanti siap untuk dihadapi. Bukannya mencintai seseorang itu adalah selalu berada tetap memegang prinsip komitmen dan berusaha selalu mencinta dan memaafkan disegala kondisi dan situasi? Saya jadi ingat ketika saya pertama kali mengikuti seleksi bernyanyi dihadapan org banyak, tangannya mendukung punggung tangan saya. Mengingatkan saya jika dia akan selalu ada buat saya jadi tdk usah takut. Saya tidak mau membiarkan rasa sakit ini membunuh semua memori indah yg sudah terjadi sekian lama kami bersama. Saya tetap bertahan.
Jika nantinya dia org yang saya cintai selama ini memilihmu, wanita.. Saya akan belajar ikhlas. Bahwa terkadang yang kita dapat memang bukan yang kita mau. Tapi satu yang saya percaya dan yakini, suatu hubungan yang diawali dengan sesuatu yang jelek tidak akan pernah berakhir bahagia. Saya yakin itu, Allah tidak pernah tidur. Karma itu ada. Mungkin ini karma saya yang membuat kamu berbahagia. Tapi suatu saat, apa yang kamu tanam, akan pasti berbuah pada saatnya nanti. Saya yakin Tuhan sayang sama saya. Dia selalu memberikan saya yg terbaik. Amiin
Dan untukmu, lelakiku.. Jadikan kesalahan sebagai sebuah pembelajaran. Ini cobaan. Ketika 'menerima apa adanya' sedang diuji keabsahannya di hubungan kita. Ketakutan itu akan selalu menghantui saya. Tp yakinlah, Tuhan akan selalu bersama dengan hambaNya yang berniat berubah. Allah satu-satunya yang bisa menolong kita. Seperti yang Dia lakukan ke kita sewaktu membisikkan ke saya bahwa saya harus jujur mengungkap sebuah kebohongan yang saya buat sendiri dulunya. Kita ada sekarang karena kejujuran diawalnya.
Saya mungkin bukan gadis yg kamu harapkan, yang bisa disamping kamu ketika kamu butuhkan, yang selalu setia menghibur saat kamu kesepian. Saya adalah gadis penawar cinta dengan ruang hati yang saya yakini lebih besar untuk kamu. Komitmen untuk selalu saling setia, bersama dan memiliki yang saya pegang teguh. Saya sayang kamu karena Allah. Saya berserah kepadaNya. Saya percaya Allah sayang sama kita sedari dulu... :')
Posted via Blogaway
Subscribe to:
Posts (Atom)