Bangkai satelit sebesar bus milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sejak 2005 melayang-layang di orbit, diperkirakan akan jatuh ke Bumi pada Jumat (23/9) mendatang. Hal yang mengkhawatirkan, NASA tak bisa memperkirakan di mana tepatnya lokasi serpihan satelit akan terserak.
Satelit Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) yang diluncurkan pada 1991, bertugas mengumpulkan data tentang ozone dan bahan kimia di atmosfer demi penelitian tentang pemanasan global. Masa tugas UARS berakhir pada 2005 dan sejak itu satelit tersebut menjadi bangkai di orbit. Sejak tak berfungsi lagi, satelit seberat 6,5 ton tersebut semakin lama semakin kehilangan ketinggian karena tertarik gravitasi Bumi. Dan, kini, dengan panjang 35 kaki dan diameter 15 kaki, UARS diperkirakan akan jatuh ke atmosfer, terbakar, hancur berkeping dan puingnya akan berserak di kawasan yang belum bisa dipastikan.
Menurut laporan perkembangan dilansir NASA di www.nasa.gov/uars, para ilmuwan memperkirakan setelah terbakar di atmosfer, sisa UARS yang jatuh ke Bumi sebanyak 26 bagian dengan berat sekitar 500 kilogram. "Potongan terbesar UARS diperkirakan seberat 159 kilogram)," ungkap Nicholas Johnson, ilmuwan kepala pada Program Reruntuhan Benda Orbit di Pusat Antariksa NASA di Houston. Dan inni merupakan bobot yang cukup besar mengingat belum pernah ada bangkai atau sampah antariksa seberat itu di masa lalu.
Saat masih berfungsi, orbit UARS melewati sebagian besar bagian Bumi, dari Kanada di utara hingga Afrika Selatan di selatan. Ilmuwan NASA juga memperkirakan, probabilitas sepotong puing UARS akan mengenai seorang warga Bumi adalah 1 berbanding 3.200. Namun, disebutkan, sebagian besar puing akan jatuh ke laut atau bisa jadi di daratan yang tak berpenghuni. Hampir setiap setahun, sebuah satelit sebesar UARS masuk ke atmosfer dan jatuh ke Bumi. Namun, menurut NASA tidak pernah ada laporan ada orang yang terluka atau tewas karena kejatuhan puing satelit. Pada Minggu (18/9), satelit UARS berada pada ketinggian 133 hingga 149 mil saat mengorbit Bumi. Diduga kuat satelit akan jatuh pada hari Jumat, namun bisa jadi lebih cepat pada Kamis atau paling lambat Sabtu mendatang.
NASA mengharapkan akan memberikan informasi lebih rinci kepada publik awal pekan depan. Untuk saat ini, semua benua kecuali Antartika kemungkinan besar akan terkena puing-puing dari bangkai satelit ini.
(Berita dan gambar didapat dari VOAnews , Okezone , dan Ipotnews )
Posted via Blogaway
No comments:
Post a Comment